Selasa, 07 Juni 2011

Cerita pendek

Harapan Yang Terwujud

Di pagi yang dingin,dimana anak-anak pergi ke sekolah.Terlihat sesosok tubuh mungil mengais sampah di pembuangan sampah,dia adalah satu dari sekian banyak anak yang putus sekolah karena mahalnya biaya atau karena kebutuhan hidup.Anak tersebut bernama andi,dia sudah menjadi pemulung sejak dia putus sekolah 2 tahun yang lalu.Sesungguhnya di dalam benaknya masih terdapat suatu keinginan untuk melanjutkan sekolahnya.Tetapi apa?takdir telah merebut harapannya,harapan untuk bisa bersekolah seperti anak yang lainnya.

Andi tinggal bersama dengan ibunya di sebuah rumah yang sangat kecil dan sangat tidak layak.Sejak ayahnya meninggal,dia menjadi tulang punggung keluarganya.Setiap hari andi bergulat dengan sampah-sampah,bersama dengan pemulung lainnya.Mencari botol bekas,dan sampah yang masih bisa dijual ke tempat pendaur ulang sampah.Hasil dari memulung sampah hanya cukup untuk makan sehari,tetapi andi tak pernah mengeluh.Hidup itu adalah perjuangan,dimana ada kemauan pasti ada jalan.Itu adalah prinsipnya selama ini.Dia selalu berjuang memberikan yang terbaik untuk ibunya dan untuknya sendiri.


Dia selalu berdoa agar dikuatkan dalam menghadapi semua cobaan yang diberikan Tuhan kepadanya.Di suatu malam andi bertanya kepada ibunya.
“ibu,kapan aku dapat bersekolah kembali?,”tanya andi kepada ibunya
Dengan wajah yang penuh kewibawaan,ibunya pun menjawab
“sabar anakku,pasti suatu saat kamu akan bersekolah kembali”kata ibunya
“baik bu,andi akan bersabar menunggu saat itu”jawab andi
“Sudah malam nak,sebaiknya kamu istirahat!”kata ibunya
“Baik bu”jawab andi,
Dan dia pun menuju tempat tidurnya,terlelap dalam kesunyian malam.Melihat anaknya,ibu andi pun berdoa agar anaknya dikuatkan hatinya jika keinginannya tidak dapat terpenuhi.Sungguh sedih rasanya hati seorang ibu,yang tidak dapat melakukan apa-apa untuk memenuhi keinginan anaknya.

Di pagi yang cerah,seperti biasanya andi pergi ke tempatnya bekerja.Saat dia sedang membolak-balikkan sampah.Matanya tertarik pada sebuah kertas,diambillah kertas tersebut dan dibacanya.Terlihat dari senyumnya,sepertinya berita baik.Rupanya ada lomba cerpen,dan hadiahnya pun lumayan.Bisa untuk melanjutkan sekolahnya,kata andi dalam hatinya,jika dia bisa memenangkan lomba tersebut.Harapannya pun bisa tercapai,andi pun pulang dan memberitahukan berita tersebut kepada ibunya.Ibunya tau bahwa anaknya ingin mengikuti lomba tersebut,dan dengan ikhlas ibunya mengijinkannya.Padahal andi belum bertanya apakah dia boleh ikut.Dengan sangat senang andi pun memeluk ibunya sebagai tanda terima kasihnya.
Selama seminggu,dia mencari inspirasi untuk tema dalam cerpennya.Dan dia pun memutuskan tema yang akan dibuatnya adalah tentang dirinya sendiri.Seorang pemulung dengan sebuah harapan,setelah tau tema apa yang akan dibuatnya.Keesokan harinya,lomba membuat cerpen dimulai, dengan mantap dibuat sebuah cerpen yang menceritakan perjuangan hidupnya.Setelah selesai,dengan penuh harapan yang tersimpan dalam hatinya.Dia berdoa agar karangannya mendapatkan juara.Tuhan memang adil,doa andi dikabulkan,dia memenangkan lomba tersebut.Andi memenangkan lomba tersebut sebagai juara pertama.Dia mendapatkan beasiswa sekolah dari panitia penyelenggara lomba tersebut,prinsipnya selama ini memang benar.Dimana ada kemauan pasti ada jalan,saat berita yang sangat menggembirakan ini disampaikannya kepada ibunya,ibunya pingsan karena sangat senang.

Setelah sadar,andi memeluk ibunya karena khawatir.Ibunya pun mengucapkan selamat kepada anak semata wayangnya.sejak saat itu andi mengembangkan bakatnya.Andi tidak tau kalau dia mempunyai bakat dalam menulis cerita.Andi pun terkenal sebagai penulis cilik yang disegani.Sekarang andi tidak perlu bergulat dengan sampah,cukup dengan sebuah kertas dan pena.





Karya:Hilmawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar